Posts

Showing posts from 2018

Waktu, Semoga ia setuju

Aku memikirkan mu dalam angan dan barisan kata. Seperti kemilau yang memantulkan cahaya, namun enggan bersuara. Seperti malam yang datang berjuang. Bening dimatamu tak dapat dihindari.  Seperti udara yang ingin memeluk kalbu namun tak mampu menyentuhnya. Kau dekap dengan arloji hingga waktu tak butuh menunggu. Semua rasa yang pernah hadir, silih berganti seperti musim di bulan Desember. Aku ngin menunggumu dengan waktu. Semoga ia setuju. Agustus 2018

Kupandangi Kau

Kupandangi Kau, Senja yang tinggal sisa, sebentar lagi mejelma Kupandangi Kau, Senja yang membawa serabutan kenangan sebentar lagi di lahap malam

Kepada kau dan kenangan kita

Kepada kenangan yang hingar bingar disekitar kita, mengadu tawa, dan sejenak menghirupnya lagi. Kepada rasa yang menjadi asa, sejenak aku ingin menggapainya. kepada pesona pagi yang selalu melekat di hari-hari, aku ingin menyapanya. kepada kata-kata yang tertata melalui jari-jari, segera aku ingin mengungkapkannya. Kepada pertemuan, yang sejenak dilahap waktu, kembali aku ingin mengulangnya. Kepada raga yang melekat di kepala, aku ingin melihatnya. Kepada kau dan aku serta hubungan kita dengan semesta, semoga sampai pada titik temu.  Baik di awal dan di akhir, dalam perjumpaan ita yang diarapkan sesegera mungin terlaksana.

Nikahi atau Sudahi

Pernah terjerembab pada cinta yang tak berambisi Kisah kasih terus menghampiri Sesensitifitas hati seringkali menodai Baik dalam pikiran maupun dalam diri Seringkali interaksi berhari-hari membuat kita lupa diri akan terasa menyenangkan hati Seirngkali kita tak menyadari Bahwa cinta bukanlah sekedar Jatuh hati, melainkan menata hati Kepada seorang yang dikehendaki bukankah kita mencari jati diri untuk selamanya, yang senantiasa menemani sehari-hari dan bukan untuk sementara, Hati yang selalu peka semakin lama terbangun fondasi Hanya ada dua pilihan Nikahi atau sudahi.

Menyambut Ramadhan di Malang

Hari ini hujan sangat deras, sementara besok sudah memasuki bulan Ramadhan. Ya Allah penuhilah hati ini dengan istighfar kepada-Mu. Ramadhan di Malang disambut degan hujan yang begitu deras. Semoga hujan ini membawa berkah ya Allah. Menyejukkan hati, pikiran dan diri ini. Menyucikan diri ini dari dosa-dosa. Ramadhan kali ini, aku tidak berada di rumah. Semoga di Malang semakin menambah wawasan dan ibadahku kkepada Mu Ya Rabb. Sibukkanlah diriku untuk sibuk beribadah kepada Mu. Dalam segala aktivitasku. Jadikanlah aku orang yang selalu mendekat kepada Mu Ya Rabb semakin hari semakin dekat, semakin bertambah pula tingkat keimanan dan taqwa ku kepada Mu. Aamiin.

Menanti

Sepi yang sedang bersamaku kini tak kunjung henti Aku ingin hidup dengan variasi sepasang kekasih, tak ingin sendiri lagi Selalu ku tatap Gunung Kawi setiap pagi Matahari menyinari, hujan membasahi, Siang dan malam mewadahi Kenapa kita masih sendiri-sendiri Padahal Gunung Kawi tak pernah berlari Kenapa kita masih sendiri-sendiri Apakah akal kita masih kesana-kemari Sedang aku, menanti,, Seseorang yang singgah di hati

Kesempatan Megah

Image
Kau dan kesempatan yang megah itu Adalah waktu yang berharga, menyiram benih-benih di taman Aku ingin melihatmu, tapi hanya sebatas ingin. Akun ingin berbicara denganmu, namun hanya sebatas ingin. Kadangkala, sebatas ingin lebih berharga dari pada mewujudkannya. Biarkan jendela saja yang terbuka,, Tanpa suara berbicara Biarkan hati dan doa saja yang bekerja Tanpa bertatap muka Aku ingin menjadi yang berharga Kesempatan yang megah itu Akan tiba pada waktunya