Posts

Showing posts from August, 2014

Sabar

Aku ingin meniti air yang beku. Sabar menanti ia mencair. Aku ingin masuk kedalam dahagamu. Memberi setetes saja kesejukan. Dalam keadaan baik ataupun lelah. Aku hanya ingin menjadi penyejuk yang merindang dirimu. Keadaan sabar sama seperti kita menunggu Jemariku belum   lelah, menantimu. Aku masih mengukir sabar dijendela kaca tempat kita bejumpa. Sabar yang tertuang dalam hati, dalam pikiran dan dalam raga yang senantiasa merelakannya bersinggungan dengan besi putih, tempat   menyandar. Kakiku tetap tegak, tak berpindah. Tanganku masih menari-nari melukis namamu dari arah kanan dan kiri. Aku bukan main-man, aku hanya sabar menunggu kedatanganmu. 

Hari ini: Aku Hanya Ingin Meminta Kepada Allah Saja

Hari ini aku akan mengingat bagaimana keadaan lahir. Saat mama meneteskan keringat dari wajah, bahu dan seluruh tubuhnya. Saat itu mama berusaha mengeluarkanku dari rahimnya. Yah hari itu, tepatnya hari Senin, saat bintang-bintang berkedipan bersamaan mata mama, mata ayah dan orang-orang sekitar. Semua merasakan lega. Aku telah lahir. Teriring waktu, suara adzan yang berkumandang dari suara ayah saat itu telah menitiku hingga suara adzan yang terdengar pada subuh ini, Sabtu 23 Agustus 2014, di usiaku yang ke 21 tahun. Kini, aku sudah mengerti arti keluarga. Teriring do’a yang terucap dari kedua bibir ayah dan mama. Teriring do’a yang tumbuh dari lubuk hati ayah dan mama. Dalam setiap tarikan nafas yang tak pernah lepas. Kita masih bersatu. Bercerita kenangan lalu, dalam malam-malam dan siang-siang di teras rumah, tempat kita berkumpul sejenak sambil menyerup kopi, teh ataupun jamu buatan mama. Aku sangat bangga memiliki ayah dan mama. Dalam setiap tawa, canda, ramah,

Buka Bersama Forum Lingkar Pena Medan

Gelas-gelas berisi buah semangka, embunnya keluar membentuk titik-titik air. Aku hendak meminumnya. Setelah membaca basmalah, buka bersama di sekretariat Forum Lingkar Pena (FLP) Sumatera Utara segera dimulai. Aku bergabung dengan peserta Tadarus Sastra lainnya. Ini merupakan acara penutupan tadarus sastra yang dilaksanakan mulai tanggal 7 -18 Juli 2014.     Ini pertama kalinya aku bergabung dengan angota FLP SUMUT. Kata salah satu paitia, Putri Rizki Ardhina, seseorang yang tidak asing lagi bagiku, Ini merupakan acara keakraban antara peserta dan panitia. Oke, aku menikmatinya. Beberapa hari yang lalu, pada tanggal 7-11 Juli, aku mengikuti kelas Fiksi (gelombang 1). Kami terdiri dari sembilan peserta. Setelah menelaah lebih dalam, luar biasa karya-karya mereka. Penulis-penulis muda yang berbakat, membakar semangat dan dengan tujuan yang bermanfaat.  Kami bergabung disebuah tempat beralaskan tikar dan menyandarkan punggung di dinding-dinding yang terlukis bunga sakur

Saat Tua Nanti

Saat tua nanti aku tak tahu akan hidup seperti apa. Dalam lingkaran rumah tangga, anak cucu serta cicit yang kumiliki. Saat tua nanti aku tak tahu akan hidup dengan siapa. Dengan umur, dengan kaki yang tak mampu lagi berlari. Saat tua nanti aku tak tahu akan menjadi seperti apa. Namun, saat tua nanti aku hanya mampu membaca tentang masa lalu yang termakan oleh waktu.