Posts

Showing posts from 2016

Masih Adakah

Masih adakah tangis dan tawa yang dirasakan? Masih adakah kita peduli pada kehidupan yang berakhir dengan sendiri-sendiri? Karena kita terbiasa dengan nikmat yang sudah terjadi Masih adakah yang peduli pada hari yang kan dilewati? Sudah siapkah diri ini menenmpuh jalan sunyi? Yang tak tahu kapan lagi petang berganti Sudah siapkah diri ini? untuk tak berharap lebih Karena yang didamba kan pergi Sudah siapkah diri ini? hidup sendiri-sendiri? Menghadap illahi? 04 Juni 2015

Perjalanan ke Bogor

Image
Pertama kali Aku ke Bogor yaitu ke rumah manajer Grup 1 Redaksi saat magang di Metro TV, yaitu Kang Andy. Hari ini aku ke Bogor lagi bertemu Chai yang sedang menginap di rumah kak Sikho. Aku mulai berangkat pukul 18.00 sepulang mengajar. Posisiku saat itu di Tanjung Duren, sedang TST dengan siswa kelas 6 dan 5 SD, hari Sabtu tepatnya. Sebelumnya kak Rini, telah mengabariku untuk pergi bareng, pada pukul 16.00, namun aku tak bisa, akhirnya dia pergi lebih dulu. Aku tiba di stasiun Taman Kota pukul 19.00. Sampai di stasiun Duri, aku transit menuju kereta ke arah stasiun Bogor. Akhir-akhir ini aku sering naik kereta pada malam hari. Baik pergi sendiricmaupun bareng dengan mba Dian (CS GO di Tanjung Duren) yang rumahnya di Citayum, sebelum Bogor. Suasana di kereta pada malam hari tak ada yang bisa menandingi. Lelah dari masing-masing pribadi berhamburan. Begitu juga penumpang kereta, sama padatnya saat di pagi hari. Namun bedanya, saat pagi, orang-orang berhamburan minyak wangi, sedan

Pernahkah kau ke Jakarta?

Pernahkah kau ke Jakarta? Apa yang membawamu kesini? Langkah yang tak pernah aku sangka sebelumnya. Namaku Ama. Aku mahasiswa lulusan ilmu komunikasi universitas sumatera utara, Medan. Semenjak aku wisuda, cita-cita ku hanya ingin bekerja di televisi. Dengan jurusan yang aku miliki serta pengalaman magang di Metro Tv telah mendorongku untuk berkarir disana. Saat itu, Trans Tv sedang rekrutmen, dan tes akan dilaksanakan dibeberapa kota. Namun kota Medan tidak termasuk. Waktu itu hanya kota Jakarta yang paling dekat dengan Medan. Tes akan dilaksanakan tepatnya tanggal 14 Mei 2016. Aku berangkat dua hari sebelum jadwal tes. Langkahku sudah bulat, aku memutuskan untuk pergi. Dengan alasan dan keyakinan yang begitu besar, aku diizinkan pergi oleh orang tua. Di Jakarta aku tinggal dengan kakak seniorku yang bekerja sebagai humas di AQL. Aku tinggal satu kosan dengan beliau, tepatnya di Tebet, dekat dengan Trans Tv. Pengumuman tes diberi tahu pada akhir bulan Mei. Saat aku lihat, na

Akan Pudar

Semua makanan yang dimakan akan hilang. Walau terlalu indah untuk di pandang atau terlalu sayang untuk dibiarkan pada akhirnya lenyap juga. Setiap hujan pasti akan reda. Walau terlalu sejuk untuk dirasakan, walau terlalu lama dibiarkan pada akhirnya berhenti juga. Setiap peristiwa pasti akan berlalu. Walau terlalu banyak untuk dikenang, terlalu berat untuk dipikirkan pada akhirnya akan usai juga Setiap hati pasti memiliki perasaan. Walau terlalu sulit untuk disimpan, terlalu manis untuk dipikirkan pada akhirnya akan pudar

Mengajar di GO

Selasa, 12 September 2016. Pagi itu aku bergegas berangkat menuju Ganesha Operation di Kebon Jeruk. Mulai hari ini aku menjadi pengajar freelance SD disana. Perjalanan dari Depok ke KBJ membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. Aku berangkat pukul 11.00 tiba disana pukul 13.30 menggunakan kereta dan angkot. Sudah hampir seminggu ini aku tinggal di GO KBJ. Ntah sebab apa yang membuat aku kembali lagi ke daerah ini. GO memberikan peluang dan kesempatan bagiku. Sepertinya kehidupanku masih berlangsung di Jakarta Barat. Padahal sebelumnya aku baru saja pindah ke Depok. Aku mulai beradaptasi, berkenalan dengan kak Marina (cs), dan ibu PB (guru biologi) yang merupakan satu kamar ku. Ada juga Ibu AT (guru kimia)  dan adiknya, Ibu PR (guru SD), dan namaku sendirii ialah Ibu AM. Namaku ini diberi oleh mba Siti, yang sejak awal sudah ngurusin aku, mulai test hingga microteaching. Beliau juga yang mengatur jadwal kami. GO memberikan warna baru bagiku. Aku berkenalan lagi dengan anak2 SD. Ak

Kerjanya Malam

Image
foto:  ilikesunflower.wordpress.com Malam ini mengapa suara-suara meramal rasa Adakah ia disana tertawa ataukah terluka? Apakah ada yang salah dari bahasa? Bagaimana menemukan angin jika jejaknya tiada terlihat Bagaimana menemukanmu jika tanda-tanda tak lagi ada Apakah kau pernah melihat Bagaimana malam bekerja, menyelimuti siang namun juga mampu memancarkan terang Sesungguhnya mereka bisa saling merangkul dalam gelap dan terang Sesungguhnya kita bisa saling menciptakan pengertian Pada individu yang terlena, pada dia yang tak perhatian Aku hanya ingin kita bisa belajar dari kerjanya malam Membuang ego yang terlalu besar dan sering merasa benar Membangun kebersamaan dalam suka dan duka Bahkan semesta bertasbih Melihat tanda cinta pada masing-masing pribadi Bukankah aku belajar mencintai dari kebersamaan yang ditanamkan?

Hujan, Mengapa Hari Ini Kau tak Datang?

Image
Foto: www.seekmi.com Hujan, Mengapa hari ini kau tak datang? Ada hal yang harusnya aku simpan, juga dibuang pelan-pelan Bersama rintikmu yang berjatuhan Menyerap pepohonan ataupun jatuh ke selokan Hujan,  Ada yang ingin aku katakan Namun, suaramu juga tak datang Tak membasahi sepatuku Padahal aku ingin kalian bertemu Agar merasakan basah dari dirimu Karena aku ingin ia juga merasakan apa yang kau hantarkan (Arin, Kedoya Selatan)

Selangkah Mendekat Mu

Selangkah mendekat Mu adalah dengan cara bersabar Bersabar dalam ikhtiar Mengikhlaskan hati atas ketentuan Nya. Karena setiap perjalanan akan indah. Setiap pertemuan adalah lembaran. Setiap langkah adalah lukisan. Dan kehidupan adalah siklus yang terus berlangsung.. Selangkah mendekat Mu adalah dengan cara mencintai seseorang secara wajar Karena tiada yg lebih baik dicintai selain mencintai-Mu, ya Rabb Maafkan hamba, ampunilah hamba. Ku serahkan hati ini pada Mu saja ya Allah. Agar Kau yang menentukan kemana ia mengarah. Dan Engkau-lah yang mengetahui segala yang gaib, sedang aku tiada daya. #AllahyaRahman #BerharapPadaMu Kedoya Selatan, 01 September 2016

Selesai

Jika selesai adalah akhir dari sebuah cerita, bagaimana aku akan melanjutkan? Lantas kata "sudahi" menyambutnya Jika penantian masih ada di pepohonan, aku harap ia berguguran Bisakah istirahat sebentar, mengembalikan semua pikiran. Aku ingin membaca, lembar hari yang terbuka lagi.. Ini belum selesai. Depok, 30 Agustus 2016

Tentang hidup

“Donya iki dalan iyo kudu diambah mesthine. Amanging dudu benere yen dirungkebana. Sing sopo ngambah dalan kudu sumurup kang ono ing ngarepa sanadyan diparanono mung bakal diliwati bae”

Akan Mulai Dari Mana

Ya Allah aku pasrah dengan ketentuan Mu. Sabarkanlah diriku atas hari lalu ataupun hari yang ku tunggu. Sabarkanlah diriku atas apa yang engkau rencana kan untuk diriku.

Dunia

Dan kita akan merasakan pahit dan manis, dalam hidup yang hanya sekali di dunia ini. Bumi ini memang selalu berputar, isinya penuh dengan kebalikan. Ada saatbya nanti kita berhenti, menerima waktu yang tak mampu kembali. Kita tak mampu lagi melangkah, walaupun hanya melihat pemandangan sekitar. Berbicara ataupun tertawa bersama. Hidup ini sehari-hari adalah menerima waktu, menerima nafas, yang datang begitu saja tanpa kita peduli. Begitulah nikmat dari Illahi yang sering tak kita sadari. Ada saatnya nanti waktu tak ingin berdiskusi, menarik pertemuan diantara orang-orang. Untuk itu, mulai saat ini mari kita saling menebarkan kasih hindari berkelahi. Ya Allah berkahi umur kami. Wafatkan kami dalam keadaan Muslim dan gabungkan kami dengan orang-orang saleh :") #Refleksi #Astagfirullah #muhasabahdiri 13/12/2015

Dari diri

Katanya aku menutup diri Padahal ingin menjaga hati Sebelum ibuku bertindak sendiri Oh aku tak ingin itu terjadi Biarkan aku mencari Kekasih yang bersembunyi di relung hati Dari kedipan mata yang beranjak pergi Bagaimana dapat menariknya kembali? Bukankah cinta suci akan bertemu lagi? Bukankah waktu dapat menyatukan dua hati? Ataukah semakin hari semakin lari? Karena tak ada basa - basi Akankah cinta ini hanya cerita Ataukah akan kadaluarsa? Ya Allah, aku tak berani menyatakan diri.. Kedoya, 28 Mei 2016

Setelah ini, Apa lagi?

Setelah wisuda rasanya ada yang hilang dari perjumpaan ini. Tak ada pertemuan di dalam kelas, tak ada diskusi ataupun presentase. Kabar hanyalah milik msg2 pribadi. Semuanya sudah pergi. Mungkin hanya beberapa kata yang menyangkut di dahi dari perjumpaan itu. Ataupun kesan dari tingkah laku yang telah terjadi. Setelah ini, ada kehidupan lagi ke jenjang yang lebih tinggi. Fase - fase yang terlewati biarlah menjadi bekal untuk memperbaiki diri agar lebih mawas diri. Setelah ini, kemana lagi? Sepertinya kita menyadari, bertanggung jawab atas diri sendiri. Ada yang dicari. Setelah  ini,, akan sepi..

Kondisi Seorang Hawa

Pada suatu saat nanti, bibir ini akan kelu, begitu juga tangan ini tak mampu menggenggam lagi. ada sesuatu yang usai dalam perjalanan ini, dan ada hal baru yang tercipta dalam lembar hari. Begitu juga dengan harapan, kata-kata, rencana ataupun do’a yang terucap dibibir. Ada hari yang datangnya membawa kekuatan, ada juga yang membawa kelemahan. Seakan mengerti dengan kondisi diri, tak senantiasa berseri. Ada ujian yang menanti. Aku mengerti kondisi seorang hawa yang diibaratkan seperti tulang rusuk. Seorang hawa dicipta sebagai pasangan untuk kaum lelaki. Bagi mereka yang belum melaksanakan ibadah ke jenjang kehidupan yang lebih tinggi. Masih banyak kaum hawa menanti imamnya,. lewat do’a-do’a, dan usaha. ataupun yang secara sengaja dijodohkan orang tuanya. membungkus rasa cinta, untuk dipanjatkan kepada-Nya agar disampaikan kepada pemiliknya, seperti yang tercatat di Lauh Mahfuz. Sejatinya, kaum hawa diberi kesabaran oleh Allah. Mereka diciptakan dengan peran dan tugas yang

Saat diri kita di Uji

Seringkali manusia   di uji  terurtama pada apa yang dimilikinya. Kita hidup ini akan melalui ujian. Itulah proses yang Allah berikan pada hambanya. Namun banyak diantara kita yang tak mengetahuinya. Padahal kalau saja bersyukur pada setiap nikmat yang Dia berikan, dalam keadaan senang maupun susah Allah akan berikan lebih. Ingatlah Ar-Rahman, Ar-Rahim, Dia yang Maha Pengasih dan Dia yang Maha Penyayang. Tidak ada yang menandingi kasih sayang Allah pada setiap hambanya. Hanya kita yang sering ingkar dan lupa atas karunia-Nya. Untuk itu bersyukurlah dan selalu mohon ampun padaNya dengan Istighfar. Allah berfirman: Barangsiapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barang siapa kufur terhadap nikmat-Ku, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.” (Q>S> Ibrahim: 7). Ya Allah ampunilah kami, jika kami sering lalai dalam bersyukur padamu. Nabi SAW bersabda yang artinya: “Tidaklah suatu perkara yang menimpa seorang muslim baik berupa keleaha