Kondisi Seorang Hawa
Pada suatu
saat nanti, bibir ini akan kelu, begitu juga tangan ini
tak mampu menggenggam lagi. ada sesuatu yang usai dalam perjalanan ini, dan ada hal
baru yang tercipta dalam lembar hari. Begitu juga dengan harapan, kata-kata,
rencana ataupun do’a yang terucap dibibir. Ada hari yang datangnya membawa
kekuatan, ada juga yang membawa kelemahan. Seakan mengerti dengan kondisi diri,
tak senantiasa berseri. Ada ujian yang menanti.
Aku mengerti
kondisi seorang hawa yang diibaratkan seperti tulang rusuk. Seorang hawa
dicipta sebagai pasangan untuk kaum lelaki. Bagi mereka yang belum melaksanakan
ibadah ke jenjang kehidupan yang lebih tinggi. Masih banyak kaum hawa menanti
imamnya,. lewat do’a-do’a, dan usaha.
ataupun yang
secara sengaja dijodohkan orang tuanya. membungkus rasa cinta, untuk
dipanjatkan kepada-Nya agar disampaikan kepada pemiliknya, seperti yang
tercatat di Lauh Mahfuz. Sejatinya, kaum hawa diberi kesabaran oleh Allah. Mereka
diciptakan dengan peran dan tugas yang berbeda, namun tetap memilki posisi dan
perlakuan yang sama dari Alah SWT. Allah tidak membedakan perempuan dan laki-laki,
seperti dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, Laki-laki dan
perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yangtetap pada ketaatannya,
laki-laki dan oerempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar,
laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah,
laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang telah banyak menyeut nama Allah,
Allah telah menyediakanuntuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. (Q.S. Al-Ahzab:35)
Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan diciptakan Allah untuk saling menyempurnakan dalam
menunaikan misinya sebagai manusia. Perempuan diciptakan Allah dengan
kelembutan, keibuan, kasih sayang, dan sifat kewanitaannya merupakan sumber
stabilitas dan ketenangan bagi lingkungannya.
Dengan
fitrah kesabarannya, Allah takdirkan ia menanggung beban,kehamilan, melahirkan,
menyusui, mengasuh, merawat, dan
mengurus anak-anaknya. Sedangkan laki-laki dengan kekuatan fisiknya diwajibkan
untuk berusaha keras mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga, membimbing dan
melindungi seluruh anggota keluarga.
Begitulah
tugas yang diberikan Allah kepada laki-laki dan perempuan sesuai dengan
kondisinya.
Medan, November 2015
Comments
Post a Comment