Sang Peduli Sampah

(http://cobraeite.blogspot.com)

Awan masih menemani langkah Bugiono. Seorang lelaki berumur 49 tahun yang tak letih mengayunkan gerobak. Sekitar 3 Desa di Deli Tua telah ia tempuh. Pak Bug, begitulah sapaannya. Dengan mengenakan baju biru dan celana berwarna coklat yang hampir pudar ia pun menuju rumah warga. Kemudian ia mengambil tumpukan sampah yang telah menantinya, lalu di masukkan ke dalam gerobak yang dibawanya sebagai tempat sampah-sampah tersebut bersatu.
Cuaca dingin dan jalanan yang becek tidak memberatkan langkahnya untuk mencari dan terus mencari. Mengutip sampah di rumah-rumah warga mulai subuh hingga petang. Itulah pekerjaan pak Bug sehari-hari. Baginya sampah ibarat teman. Setiap hari selalu ada sampah yang dibawanya bahkan tidak sedikit.
Pekerjaan pak Bug pun tidak hanya sampai disitu. Sampah-sampah yang telah terkumpul itu dibawa ke penumpukan sampah. Letaknya di dekat kuburan Cina Deli Tua. Tanpa rasa lelah. Pak Bug senantiasa bersama gerobak. Gerobak yang dibawa itu hanya dapat menampung sampah yang  sedikit sehingga pak Bug harus bolak - balik menyetor sampah ke kuburan cina.
Didalam gerobak terdapat berbagai jenis sampah. Ada sampah basah, sampah bekas makanan hingga sampah yang tidak sepatutnya untuk dijadikan sampah. Aneka barang-barang tersebut telah menjadi satu-kesatuan di dalam gerobak.
Kadang pak Bug merasa letih, namun inilah sebagai salah satu sumber mata pencahariannya. Saat cuaca panas, tentu saja pak Bug mengeluarkan keringat. Tak terbayang keringat dan sampah yang menjadi penciumannya. Namun dia harus menyelesaikan pekerjaan itu. Dengan upah yang tak seberapa, yaitu sekitar 15 ribu per bulannya dan itu pun hanya sebagian saja warga memberi upah, karena mereka tinggal tidak menetap. Padahal jasa pak Bug sangat dibutuhkan. Jika pak Bug tidak datang maka sampah di rumah warga akan bertumpukan.
Manusia hidup memiliki kebutuhan yang beraneka ragam. Salah satunya ialah kebutuhan primer atau kebutuhan pokok yang terdiri dari sandang, pangan dan papan. Pangan atau makanan yang kita makan tentunya terdiri dari berbagai sumber. Baik itu dari barang produksi maupun bahan mentah. Hal ini lah sebagai salah satu penyebab timbulnya sampah baik organik maupun anorganik.
Indonesia  sendiri merupakan negeri elok rupa. Terdapat beraneka ragam sumber daya alam dan budaya. Hal ini mempengaruhi akrivitas manusia didalamnya.Tentu saja budaya erat kaitannya dengan lingkungan. Ternyata banyaknya kegiatan manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan lingkungan.
Lingkungan harus dipaksa paham dengan kehidupan. Ia pun tak sadar perjalanan hidup insan-insan untuk berbagai kepentingan. Seharusnya keduanya saling merangkul tangan untuk menjalani proses hidup. Namun nafsu hanya manusia saja yang punya sehingga setan pun tak segan datang.
Lingkungan tak bergerak, karena tak memiliki tangan. Insanlah sebagai penggerak dan pembentuk sekitar. Jika jalanan macat, itu karena banyaknya orang-orang di jalanan. Jika terjadi banjir, itu karena banyaknya tumpukan sampah diperairan.
Dampak lingkungan akan menjadi beban karena kita yang menjadi korban. Kepedulian kita terhadap sekitar memang memprihatinkan. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya sampah – sampah yang dibiarkan. Padahal manfaat sampah begitu besar. Jika didaur ulang dapat menjadi barang-barang produksi yang menghasilkan keuntungan, seperti pembuatan tas, pupuk, pakan ternak dan lain sebagainya.
Kebersihan lingkungan berpengaruh terhadap prilaku seseorang. Apabila di lingkungan sekitarnya bersih maka dirinya akan menjadi bersih. Jika setiap orang sadar akan berartinya sampah dan sumber sampah itu sendiri maka kita telah membentuk pribdi yang bersih. Maka dari itu jangan lah kita membiarkan sampah berserakan. Ambillah sampahku, ambillah sampahmu, dan inilah sampah kita. Kepedulian terhadap hal-hal kecil seperti inilah yang hendaknya menjadi panutan agar diri dan lingkungan menjadi bersih.

Ama Marini

Comments

  1. Trash is my responsibility, COMMITTED AND MOVING TOGETHER LET'S BE PART OF THE SOLUTION TO SAVE THE FUTURE EARTH.
    togel online

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mural, Gubrakan Baru Populerkan Seni

Kepada Mereka

Ketika Aku Termangu