Kepemilikan Media


http://www.freecybers.com
Pada zaman Soeharto media massa di Indonesia bersifat otoriter. Media memberitakan isu seputar pembangunan yang mempengaruni rakyat untuk melaksanakan peraturan-peraturan dari pemerintah. Media berada dibawah pemerintah. Saat ini negara indonesia telah menganut sistem demokrasi dimana asumsinya dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Media telah dibebaskan memberitakan isu-isu sesuai dengan undang-undang dn kode etik. Pers telah di beri kebebasan dalam menyalurkan aspirasi rakyat.

Saat ini kata bebas telah melampaui batas. Kebebasan pers tidak sama dengan pers bebas. Kebebsan pers memberikan hak kepada rakyat untuk mengetahui isu-isu yang diberitakan. Sedangkan pers bebas merupakan usaha untuk mengedepankan bisnis. Demokrasi yang mengagungkan rakyat itu semakin terkikis. Ruang publik tercemar akibat pers bebas. Kekuatan unsur bisnis dalam media akhirnya mengubah isi media, cara-cara pengelolaannya, menstandarkan produknya, dan memperluas jangkauan khalayaknya.

Kini sistem pers menjadi hal yang sangat penting. Zaman yang terus maju dan modern ini menjadikan individu melek media. Beragam media tengah membangun sistem yang sama pentingnya bagi masyarakat terbuka seperti halnya sistem ekonomi dan sistem politik. Media mampu membentuk opini publik. Sebenanya semua ini merupakan “rekayasa adegan”, dimana pikiran kita dibentuk oleh media. Apa yang kita baca, lihat dan dengar sehari-hari dipenuhi oleh media. Media menjadi second reality dalam hidup kita. Penciptaan model-model realitas ditentukan oleh media.

Media saat ini telah menjadi suatu konglomerasi. Artinya media- media bersaing memperebutkan keuntungan. Kelompok dengan kelompok. Akibatnya, independensi dari individu cenderung memudar. Idealisme wartawan jika sudah masuk ke perusahaan media akan hilang. Ini berkaitan dengan keterikatan yang menciptakan fungsi kontrol Jurnalistik kita melemah. 

Bersambung


Comments

Popular posts from this blog

Mural, Gubrakan Baru Populerkan Seni

Kepada Mereka

Ketika Aku Termangu