Ma


Ma...

Aku menuis ini karena mengingatmu. Ma, begitulah aku memanggilmu. Segala rasa kucurahkan padamu. Namun aku masih menyimpan yang satu ini ma, cinta.. Semenjak kuliah aku tak lagi bercerita tentang ini padamu. Aku tahu dalam hatimu bertanya-tanya. Mama tahu, anakmu ini sedang mengukir rasa cintanya. Namun tenanglah, cintaku pada mama akan tetap sama.

Ma, aku tahu ma, engkau merindukanku. Mama menanti kepulanganku saat ini. Setelah seminggu yang lalu kita bertemu. Ku munculkan diriku dihadapanmu, ku cumbu kedua pipimu. Dan esoknya anakmu ini harus balik lagi kesini, tempat persinggahannya menuntut ilmu.

“Kok lama kali pulangnya”? Tanyamu lewat telpon genggam itu. Sabar ya ma.. Aku juga merindukanmu.

Ma..maafkan, anakmu ini belum bisa berbuat lebih untukmu. Aku memang sangat-sangat menikmati adanya dirimu. Mama selalu memanjakan diriku. Mengutamakan diriku. Untuk itulah aku mengutamakan dirimu, ma. Mama jangan khawatir jika aku berbuat sesuatu yang lebih dari mama. Anakmu ini sudah dewasa ma. Sudah cukup kuat bekerja. Sudah mampu menyelesaikan masalah. Sudah mampu menopang beban. Sudah tahu arti kehidupan. Termasuk memupuk rasa cinta sendirian. Tenanglah ma, anakmu ini sudah mampu.

Ma, engkau selalu mengatakan padaku. “Jangan terlalu capek.” Aku tahu ini rasa kekhawatiranmu karena kita berada dalam jarak yang jauh. Setiap hari selalu ada nasehat yang mama berikan. Membuatku sangat begitu dekat denganmu. Aku bangga memilikimu, ma. Engkau dapat menjadi apa saja dalam hidupku. Menjadi teman, menjadi kakak, menjadi guru, dan bahkan menjadi sosok aslimu, mama yang memarahi anaknya. Aku bangga memilikimu, ma.

Ma, sebentar lagi anakmu akan menyelesaikan pendidikannya. Mama mengatakan padaku bahwa mama selalu mendo’akan aku. Terimakasih ma, ini semua teriring oleh do’amu. Allah memberikan kemudahan lewat do’a mama. Tunggu ya ma. Tunggu anakmu ini wisuda. Tunggu anakmu ini bekerja. . Aku mencintaimu ma.

Salam sayang, cinta dan rindu untukmu.

Comments

Popular posts from this blog

Mural, Gubrakan Baru Populerkan Seni

Kepada Mereka

Ketika Aku Termangu