Bukan Aktor Utama

Kita adalah ruang ramah tamah yang sedang membentuk rupa. Bagaimana mungkin kau yang entah dimana kini mengundang tawa sedang aku menepis luka. Kebahagiaan memiliki rumahnya masing-masing. Sekalipun kau tanam benih yang tenggelam dari asing ia akan mencari rumahnya sendiri.

Aku sadar, sebuah  ramah bukanlah rumah bagi asa yang terbata-bata. Menyulam kisah tidak mudah membentuk kasih. Aku masih mengeja tentang ruang dan tata letak hati. Ia memiliki rumusnya sendiri. 

Malam kemarin, sunyi menjadi dingin, hanya ada aroma basah di kaca jendela. Hening menepuk-nepuk dada seakan bersuara, kau kah aktor utama dari skenario-Nya?

Namun malam semakin lewat, dingin menjelma kering, basah berganti musim, kau telah mempersunting, dan kaca jendela tak lagi sama. Kau bukanlah aktor utama.

Comments

Popular posts from this blog

Mural, Gubrakan Baru Populerkan Seni

Kepada Mereka

Ketika Aku Termangu