RISMA, Latihan Menyambut Porseni
Malam ini indah sekali. Aku merasakan bahagia bila
kawan-kawam Remaja Masjid kumpul lagi di rumah. Mereka akan mengadakan Porseni.
Sekarang giliran kami yang melatih mereka. Tampak suasana latihan begitu rame.
Masing-masing remaja latihan sesuai jenis perlombaannya. Aku memberi saran dan
kritik mengenai puisi yang dibawakan oleh Yuyun. Dia mengikuti lomba itu, dan pertama tampil
dihadapan kami. Setelah itu dilanjutkan dengan Aldi dan Novi.
Yah, ini merupakan awal mereka dalam latihan mental. Kalau
kata kakak menteku sih perempuan itu gak boleh tampil dihadapan para lelaki.
Dan setelah aku bertanya lebih dalam ia diperbolehkan karena masih belum paham.
Aku tidak tahu harus percaya pada siapa, namun kami semua mengajari mereka. Ku
biarkan saja ia seperti Helvi Tiana Rossa.
Aku dan beberapa teman seangkatan telah usai mengikuti
segala kegiatan di RISMA karena kuliah dan kerja. Hanya beberapa waktu saja ketika
liburan kami kembali ke RISMA. Bagaimanapun juga RISMA merupakan bagian dari
kami. Seperti aku yang besar di RISMA. Eh, salah maksudnya membangun mental di
RISMA. RISMA itu merupakan wadah yang sangat bermanfaat untukku.
Bersosialisasi, mendengar dan mengucapkan kata-kata. Hal ini ku pelajari mulai
dari aku mengikuti RISMA. Tidak jauh beda gambarannya saat aku mengikuti
organisasi di kampusku.
25 Des 2013
Comments
Post a Comment