Pertanyaan
Apa yang sebenarnya terjadi pada diri
ini adalah sebuah pertanyaan. Pertanyaan untuk mencari jawaban. Apa, siapa dan
mengapa? Kata yang ada di benak pikiran tidak kan sampai ke ucapan jika tidak
dinyatakan. Pertanyaan yang sering muncul tiba-tiba tersebut ingin mencai
jawaban atas dirinya. Tentu saja, pertanyaan yang melayang dipikiran, hasil
cipta dari sebuah renungan.
Prilaku yang tiba-tiba begini, begitu juga dapat memicu munculnya sebuah tanya. Tapi, terkadang prilaku itu
bukanlah jawaban dari tanya-tanya yang ada di pikiran. Melainkan pengaruh dari
tingkah laku yang berurutan. Begitu juga dengan diam. Diam adalah sebuah
pertanyaan sekaligus jawaban yang tak diungkapkan.
Seperti mendung yang mengandung
jawaban akan turunnya hujan, namun belum dapat dipastikan jika mendung, hujan pasti
turun. Tidak mudah memahami bahasa, tidak mudah memahami perbuatan apalagi
menebak jawaban.
Begitu juga dengan sebuah kehadiran.
Memunculkan diri dihadapan semakin tak sering dilakukan. Kekuatan media
komunikasi menjadi suatu wakil dalam kehadiran, yaitu melalui ucapan ataupun
tulisan yang mengambang datang melalui udara. Akhirnya terjadi kesepakatan dari
dua arah yang berjauhan.
Namun ketidakhadiran bukanlah menjadi
satu-satunya alasan tidak turut serta. Bukan juga karena undangan yang tak
tersampaikan, atau kata-kata kelabu yang berharap abu-abu. Ada baiknya jawaban
ini adalah berdo’a kepada Rabb nya. Karena do’a merupakan senjata yang paling
kuat pengaruhnya.
Comments
Post a Comment