Sudah Selayaknya
Sudah selayaknya bunga mawar yang dipetik angin jatuh ke
bumi. Sudah selayaknya daun yang gugur jatuh diatas rerumputan. Sebenarnya, aku
malu pada awan, pada langit yang terlihat dari segala sisi. Aku malu jika harus
melukiskan kisah di bawah pohon ini. Aku malu pada jangkrik yang suaranya singgah dibenakku
seolah menjawab pertanyaan yang mengobrak-abrik pikiranku. Aku tak ingin jika
pertemuan raga mengeringkan dahaga. Melenyapkan suara-suara yang selayaknya
berbicara. Aku malu pada diriku dan pada Allah yang selalu memandang dari jarak
dekat maupun jauh. Saat itu aku ingin sekali menutup hijab sampai kewajah.
Setidaknya aku juga tak mampu melihat wajahku dari cermin yang terpajang
didepan. Sudah seharusnya, aku bertanya kepada Matahari. Mengapa ia mampu
menciptakan bayang-bayang walau aku sendiri?
#Dalam Bisu
Comments
Post a Comment