Teater Semar Mendem, Ibadah Kebudayaan
Ama Marini
PIJAR, Jakarta. Jum’at (7/11) malam, Butet Kertaradjasa mementaskan Semar Mendem di
Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Seperti yang diungkapkan
Butet, pentas “Semar Mendem” merupakan wujud ‘ibadah’ kebudayaan, dimana
penonton sebagai umatnya.
Salah satu tim
kreatif, mengatakan bahwa cerita Semar Mendem terinspirasi oleh pemilihan
presiden dan wakil presiden lalu. Banyak tokoh yang ingin menjadi pemimpin, la
pun akhirnya menyadari bahwa tidak mudah menjadi pemimpin. Dan setelah menang
terlalu banyak yang akan diurus.
Pertunjukan
dalam teater ini memiliki peminat yang besar. Antusias para penonton menjadikan
sebanyak delapan ratus tiket terjual habis dan karena hal itu, diadakan
pertunjukan kedua pada hari Sabtu (8/11).
Kolaborasi
antara musik HipHop Jogjakarta Foundation diiringi tarian, dan adegan para
lakon membuat penonton tertawa selama pertunjukan. Hal yang paling menonjol
ialah sosok Jokowi dan Prabowo dan pendukungnya pada saat kampanye kemaren.
Lakon Gareng, Petruk dan Bagong menjadi guyonan para penonton. Gareng
menggambarkan Jokowi ditambah Susilo yang menggunakan kuda menggambarkan
Prabowo.
Semar Mendem
merupakan sebuah lakon parodi tentang situasi zaman ini, zaman dimana banyak
tetapi sebagai “Zaman Mendem”, seperti yang ditulis pada poster Semar Mendem.
sumber: www.mediapijar.com
sumber: www.mediapijar.com
Comments
Post a Comment