Arung Buana Siregar Buktikan Kemiskinan Bukan Penghalang
Di dunia ini tidak ada satu orang pun yang bisa memilih lahir dan
hidup dikeluarga seperti apa dan bagaimana. Namun setiap manusia diberikan
kesempatan yang sama dalam menentukan kesuksesannya. Hal inilah yang
ditunjukkan oleh Arung Buana Siregar dalam mengambil setiap kesempatan yang ada
didepan matanya. Mahasiswa stambuk 2013, Fakultas Pertanian USU jurusan
Agroekoteknologi ini seolah menerjang arus kehidupan yang dulunya cukup rumit
dan kian sulit, berangsur membaik.
Anak kedua dari lima bersaudara ini sejak duduk di bangku sekolah
dasar harus terus bertahan hidup, mulai dari mencari makan kelinci, membantu
mengangkat pupuk, hingga jadi pemulung. Ia tidak sendirian, saudaranya yang
lain pun juga sama, namun bergelut di bidang yang berbeda. Hal ini juga dilakukan
demi membantu sang Ibu yang menjadi seorang pembantu rumah tangga. Kesulitan
yang dirasakan Arung tidak hanya sebatas dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari,
tetapi berimbas pada pendidikannya. Yang jarang mencium aroma sepatu bagus,
beli buku sekolah pun ia tak sanggup.
Perjuangan Arung terus berlanjut hingga ia masuk ke perguruan
tinggi, belum lagi cemoohan dari orang lain yang meremehkan dan menganjurkan
Arung untuk tidak usah berkuliah. Tetapi dukungan sang adik dan Ibunya membuat
Arung tak melangkah sedikitpun kebelakang dan membuat Arung mendaftarkan diri
ke jenjang sarjana S1. Lagi dan lagi, kesulitan pun menghampirinya mulai dari
tidak punya uang sampai tak makan pun pernah ia rasakan.
Hingga suatu ketika banyak hal yang membuat Arung yang dulunya
pemalu dan minder menjadi pemberani dan pantang menyerah. Lingkungan dan
teman-temannya yang positif membawanya ke arah yang positif pula, sampai
mencoba untuk mengikuti berbagai perlombaan. Tidak sedikit kegagalan yang
diterima, namun ternyata kini kesuksesan jauh
lebih mendominasi kehidupannya. 41 lebih prestasi akademik dan
nonakademik disabetnya dalam waktu kurang lebih empat tahun. Mulai dari menjadi
delegasi ke Lampung dan Filipina dalam forum mahasiswa, hingga kemenangannya
pada perlombaan Karya Tulis Ilmiah Nasional, Essay Nasional, Debat Mahasiswa
Nasional, Tulisan Kisah Inspiratif yang sudah dibukukan, Business Plan Competition, Short Movie Competition, hingga sebuah
kemenangan terbaiknya di Taiwan tahun 2016 yang memenangkan dua kategori
sekaligus dalam ajang World Invention Intellectual Property Associations
(WIIPA)
yakni Medali Perak, International
Invention and Design Expo (KIIDE) dan The Best International Innovation
.
Dari berbagai
kemenangannya inilah sekarang Arung bisa memberikan uang dan membantu Ibunya dan
tidak hanya sebatas membantu, tetapi Arung juga sangat membanggakan keluarga.
Maka dari itu tak heran jika ia berhak mendapatkan sebuah penghargaan dari
Rektor Universitas Sumatera Utara sebagai Mahasiswa Berprestasi USU Tingkat
Nasional dan International pada tahun 2016. Hingga kini Arung terus mengukir
prestasi, baru-baru ini ia berhasil menjuarai ajang Debat Nasional di
Yogyakarta dan menduduki posisi ketiga, tanpa melupakan kuliahnya yang tetap
berjalan dengan baik.
Kuliah,
prestasi dan organisasi yang dijalankan bersama-sama menunjukkan Arung juga
memiliki pengaturan waktu yang baik dan kecerdasan yang luar biasa. Bahkan dari
semua pencapaiannya, Arung masih mau berbagi ilmu menjadi pembicara lewat
seminar dan talkshow di kampusnya. Cerdas, namun tetap rendah hati pantas
dilekatkan untuk mahasiswa satu ini.
Arteri Publisher
Comments
Post a Comment