Netralitas Jurnalis
Menjadi seorang Jurnalis identik dengan
menulis. Memiliki tujuan memperjuangkan hak rakyat, mengabarkan berbagai
peristiwa yang terjadi di masyarakat maupun menjadi aspirasi, mediasi, dan
penghubung antara masyarakat dan pemerintah.
Seorang jurnalis harus memiliki
visi: memperjuangkan, dan memperbaiki negara dengan memposisikan diri sebagai masyarakat,
maupun sebagai pemerintah adalah hal yang baik dimiliki seorang jurnalis. Karena
kacamata merangkul dua arah. Secara nyata dan fakta, bukan rekayasa.
Akhir-akhir ini sering terjadi
wartawan dengan modus amplop. Rekayasa berita di berbagai media massa menjadi
kebisingan di udara. Namun, berbagai portal berita seolah baik-baik saja.
Hal yang paling susah dilakukan
di negara dan masyarakat kita adalah netralitas. Sikap kecenderungan kepada
pihak tertentu telah menggelapkan pandangan kita pada hal lainnya.
Namun seperti yang dibilang
Presiden, bahwa dunia ini memiliki perubahan yang sangat cepat. Akan berganti
bahkan dalam tiap detiknya. Sama halnya dengan pikiran manusia. Hari ini
berkata ya, bisa saja beberapa saat kemudia berkata tidak, ataupun
sebaliknya.
Hal yang lebih pahit lagi adalah
ketika berharap pada sebuah perkataan. Kesusahan terbesar adalah realisasi
antara wacana dan perbuatan. Seperti kata Ayah saya, setiap hari seseorang
adalah baru. Ya, dengan pemikiran dan suasana baru nya.
Keterikatan kita pada sebuah
kelompok maupun pada hal tertentu jangan sampai menghilangkan siapa diri kita.
Seyogyanya menjadi diri sendiri adalah hal yang menjadikan tenang di hati dan
pikiran. Memiliki prinsip didalam diri ibaratkan akar yang
menopang tempat kita berpijak, dan menjadi batas berbagai hal negatif yang
ingin masuk ke wilayahnya.
Untuk diri, tetaplah menjadi
netral dengan keadaan dirimu sendiri. Insya Allah akan kau temui pelajaran yang
lebih berharga dari dua sisi yang berbeda.
(1)
Comments
Post a Comment